[BeraniCerita#14] Mitos.
Juni 04, 2013
"Awas, Gan!"
"Ah! Itu mitos!"
Sakti sedang membonceng Gandi, ketika tiba-tiba seekor kucing hitam melintas di tengah jalan yang mereka lalui. Sakti mengingatkan Gandi, tapi malah Gandi seperti kesetanan berniat melindasnya.
"Miaaawww..."
"Bhahaha... Mampus, lo!"
Gandi terus menggeber motornya. Sakti menoleh ke belakang. Hanya dilihatnya bercak darah di atas aspal yang semakin menjauh. Kucingnya lenyap. Ah! Mungkin kucing itu cuma sedikit luka, pikir Sakti.
"Ati-ati lo, Gan! Entar kena batunya baru tau rasa, lo!"
"Santai aja, Sak! Lo percaya amat sih ama begituan! Itu mitos!"
Sakti terdiam. Sebentar lagi sampai rumah. Rumah mereka berdua memang bersebelahan. Berangkat dan pulang sekolah, Sakti selalu menebeng motor Gandi.
***
Menunggu masakan ibunya matang, Gandi terlihat duduk santai di teras rumahnya. Diambilnya gunting untuk memotong kuku jari-jari kakinya yang mulai panjang.
"Mot0nk ku2 k4ki duyu, 4ch! Ud4h pan74ng, 4tit bGt k4lo dip4k3in s3p4tu..." tulis Gandi di Facebook dengan alaynya.
"Meaawww... Meaaawww... Meaaawww..."
"Kucing dari mana, sih? Berisik banget!"
Tampak seekor kucing hitam terpincang-pincang mengeong di luar pagar. Serta merta Gandi melempar guntingnya ke arah kucing itu.
"Miaaaaaawwww...."
"Pergi gak, lo...!?"
"Gandi... Kan kasian kucingnya? Nanti kalo kenapa-napa gimana?" tiba-tiba ibunya muncul.
"Eh, Ibu... Itu kan cuma mitos, Bu! Tenang aja... Gak bakalan kenapa-napa, deh! Cuma kucing item jelek ini."
"Bukan masalah itu, Gan! Kucing kan juga makhluk Tuhan? Kita harus mengasihaninya juga, apalagi kucing adalah hewan kesayangan Nabi."
Gandi terdiam.
"Ya udah... Makan dulu sana! Ibu masak pindang ikan kesukaan kamu."
"Asyiiikk..! Makasih ya, Bu..."
Gandi berjingkat. Seekor kucing hitam dengan sepotong ikan di mulut berlari melewatinya.
"Heiiii..."
Gandi hendak mengejar kucing itu, tapi ibu mencegahnya.
"Udahlah, Gan! Ambil lagi di dapur, masih banyak kok!"
Gandi memakan menu siangnya dengan dendam membara. Dendam pada kucing hitam tadi. Terbersit di pikirannya untuk memberi pelajaran pada kucing itu.
Sehabis makan, Gandi mengambil racun tikus di gudang. Dibubuhkannya racun itu pada sepotong ikan, kemudian diletakkannya di meja makan.
"Ayo datanglah kucing jelek! Biar mampus, lo!!"
***
"Gan... Gandi...!!!"
Sakti tergopoh-gopoh mendatangi Gandi di bengkel ketika Gandi sedang mengganti oli motornya sore itu.
"Kenapa lo dateng-dateng kayak dikejar hantu kucing gitu?"
"A... Anu, Ga... Gan!"
"Nih, minum oli dulu! Biar jelas elo ngomongnya! Bhahaha..."
"Bu... buruan pulang! Bo... Bokap elo se... sekarat!"
"Hah!? Apahh?! Ciyus, lohh!!!"
Gandi segera berlari pulang. Hatinya semakin tak karuan saat dilihatnya para tetangga berkerumun di depan rumahnya.
"Ayah kenapa, Bu?!"
"Ibu juga gak tau, Gan! Sepulang kerja, ayah langsung makan, ibu bikin teh buat ayah. Pas ibu balik dari dapur, ayah udah kayak gini."
Gandi tercekat. Ditatapnya sisa nasi di piring dan busa di mulut ayahnya. Apakah ini juga mitos?
"Ah! Itu mitos!"
Sakti sedang membonceng Gandi, ketika tiba-tiba seekor kucing hitam melintas di tengah jalan yang mereka lalui. Sakti mengingatkan Gandi, tapi malah Gandi seperti kesetanan berniat melindasnya.
"Miaaawww..."
"Bhahaha... Mampus, lo!"
Gandi terus menggeber motornya. Sakti menoleh ke belakang. Hanya dilihatnya bercak darah di atas aspal yang semakin menjauh. Kucingnya lenyap. Ah! Mungkin kucing itu cuma sedikit luka, pikir Sakti.
"Ati-ati lo, Gan! Entar kena batunya baru tau rasa, lo!"
"Santai aja, Sak! Lo percaya amat sih ama begituan! Itu mitos!"
Sakti terdiam. Sebentar lagi sampai rumah. Rumah mereka berdua memang bersebelahan. Berangkat dan pulang sekolah, Sakti selalu menebeng motor Gandi.
***
Menunggu masakan ibunya matang, Gandi terlihat duduk santai di teras rumahnya. Diambilnya gunting untuk memotong kuku jari-jari kakinya yang mulai panjang.
"Mot0nk ku2 k4ki duyu, 4ch! Ud4h pan74ng, 4tit bGt k4lo dip4k3in s3p4tu..." tulis Gandi di Facebook dengan alaynya.
"Meaawww... Meaaawww... Meaaawww..."
"Kucing dari mana, sih? Berisik banget!"
Tampak seekor kucing hitam terpincang-pincang mengeong di luar pagar. Serta merta Gandi melempar guntingnya ke arah kucing itu.
"Miaaaaaawwww...."
"Pergi gak, lo...!?"
"Gandi... Kan kasian kucingnya? Nanti kalo kenapa-napa gimana?" tiba-tiba ibunya muncul.
"Eh, Ibu... Itu kan cuma mitos, Bu! Tenang aja... Gak bakalan kenapa-napa, deh! Cuma kucing item jelek ini."
"Bukan masalah itu, Gan! Kucing kan juga makhluk Tuhan? Kita harus mengasihaninya juga, apalagi kucing adalah hewan kesayangan Nabi."
Gandi terdiam.
"Ya udah... Makan dulu sana! Ibu masak pindang ikan kesukaan kamu."
"Asyiiikk..! Makasih ya, Bu..."
Gandi berjingkat. Seekor kucing hitam dengan sepotong ikan di mulut berlari melewatinya.
"Heiiii..."
Gandi hendak mengejar kucing itu, tapi ibu mencegahnya.
"Udahlah, Gan! Ambil lagi di dapur, masih banyak kok!"
Gandi memakan menu siangnya dengan dendam membara. Dendam pada kucing hitam tadi. Terbersit di pikirannya untuk memberi pelajaran pada kucing itu.
Sehabis makan, Gandi mengambil racun tikus di gudang. Dibubuhkannya racun itu pada sepotong ikan, kemudian diletakkannya di meja makan.
"Ayo datanglah kucing jelek! Biar mampus, lo!!"
***
"Gan... Gandi...!!!"
Sakti tergopoh-gopoh mendatangi Gandi di bengkel ketika Gandi sedang mengganti oli motornya sore itu.
"Kenapa lo dateng-dateng kayak dikejar hantu kucing gitu?"
"A... Anu, Ga... Gan!"
"Nih, minum oli dulu! Biar jelas elo ngomongnya! Bhahaha..."
"Bu... buruan pulang! Bo... Bokap elo se... sekarat!"
"Hah!? Apahh?! Ciyus, lohh!!!"
Gandi segera berlari pulang. Hatinya semakin tak karuan saat dilihatnya para tetangga berkerumun di depan rumahnya.
"Ayah kenapa, Bu?!"
"Ibu juga gak tau, Gan! Sepulang kerja, ayah langsung makan, ibu bikin teh buat ayah. Pas ibu balik dari dapur, ayah udah kayak gini."
Gandi tercekat. Ditatapnya sisa nasi di piring dan busa di mulut ayahnya. Apakah ini juga mitos?
41 komentar
Lhooo... kok senjata makan tuan ya? ...
BalasHapusMalah makan yg laen itu mah! Hohoho
Hapushahaa.. iya gan, itu mitos sak.. :D
BalasHapusHish... Jo ngguyu! Ra ilok! Bhahaha
Hapusklo part yg sakti minum Oli, kayaknya bagus tuh jika gak mitos
Hapusbahahaha, jdi mitos baru dong... :D
HapusIihhh serem ah,Mitos? Maybe yes maybe no. Lebih bijak jangan pernah dengan sengaja
BalasHapusmelukai atau menyakiti mahluk hidup yg pd kenyataannyapun mereka berada dekat dgn kehidupan kita. Keren idenya,suka gitu loh :) (emm knp blogku gak bisa aku buka ya ??)
Hadeh kalah set lgi sama Eksak
HapusBener banget, Bun! Apalagi nyakitin gebetan... Ya gak, Bun? Lagian kalah set apaan? Malah gue yg kalah... Bunda Dazzling udah punya Marchia Diandra, gue belum punya apa-apa! Bhahaha
Hapus
HapusJujur nih idenya boleh juga, meski cluenya "Kucing hitam" gak harus ceritanya jadi aneh. Good Job deh buat Eksak.
Eh ngemeng2 kok tau itu nama anakku ??? ssstt aku dah punya Marchia, kamu juga kan udah punya Nunung hahahahaha ................. :)
Makasih, Bundaz! ;-)
Hapusttg Marchia Diandra? Ya tau lah! Gue kan reader setianya myemdi! Bhahaha
Btw, Nunung itu masa lalu, Bun... :-)
waa, kena sendiri deh batunya.. makanya baik-baik sama makhluk hidup, gan! :D
BalasHapusGak ada yang ngelempar batu, tamiii... Hehehe
Hapuswekz?!?!?!?
BalasHapusNgapain, Mi? Masuk angin ea? :-P
Hapuswaah ni nich resikonya kalau menyimpan Racun di sembarang Tempat, jadi gitu deh...
BalasHapusRacunnya dah disimpen di gudang, kok... ;-)
HapusI hate gandi
BalasHapus'coz u luv cat 'n Gandi hates it! :-)
HapusAneh kok tiba2 berbusa. Berarti keracunan ya
BalasHapusTepat banget!!! :-)
Hapusiihhh mati?
BalasHapusIya... Mati...
HapusEh, kaifa khawalik, Nur? ;-)
kasihan bokapnya... hiks... sedih
BalasHapus.Sabar, Bang! Diikhlasin... Yang tabah, eaaaa... Cup.. Cup... :-)
Hapusaiih...suk meneh ditempeli tulisan 'awas beracun!' biar ga salah sasaran :)
BalasHapusMakasih sarannya, Mec! Lupa tadinya, elo sih gak bilang dari awal... Ckckck
Hapussip...gua suka baca yang mitos-mitos...
BalasHapusyang penting bukan MITOS habis makan mie kena Jotos....hi hi hi
Oke, Sob! Enakan juga migoreng! Ya gak? Bhahaha
HapusKok bukan gandhi yg kena batunya langsung..ga adil :p
BalasHapusBiar Gandinya tobat dulu! Hehehe... ;-)
Hapusmitos yang jadi kenyataan...aahhh kucing hitam memang selalu jadi korban mitos...bahkan dalam cerita ini...kucing hitam juga jadi korban, walau akhirnya sang ayahlah yang kena getahnya.....keren mas bro :-)
BalasHapusmitos kalo di kampung dibilangnya kata orang-orang tua atau orang dulu... mungkin ada alasan kuat atau bukti nyata yang bikin mereka ngangkat cerita-cerita itu... :)
Hapusduh...kesian ayahnya.. :(
BalasHapushiks... :(
Hapusini mah kualat namanya :D
BalasHapuskualat... kualat... kualat... (gaya upin)
HapusWow! Tapi kasian banget bokapnya Gandi. :(
BalasHapuskasian.. kasian.. kasian... (gaya ipin)
HapusHuhu.. itulah mengapa aku gak suka pake racun tikus buat memusnahkan tikus2 yang ada di rumahku :(
BalasHapus..Banyak tikus di rumahmU... U... U...
HapusGara-gara kamu...
Malas bersih-bersih.
#nyanyi