[BeraniCerita #28] Abangku Opik
September 25, 2013Mentari meninggi. Siang menjelang. Jalanan tampak lengang. Tak banyak kendaraan yang berlalu-lalang. Bunda di sampingku. Memandang ke luar. Menghindari silau yang berpendar dari kaca depan.
"Bagaimana Abangmu sekarang?" Bunda melepas pandangan dari jalanan.
"Baik saja. Tak apa-apa," kubilang. Aku menarik nafas, sambil terus melaju di jalan tol. Apa yang bakal terjadi ketika bunda berjumpa abangku nanti?
Hari ini kujemput Bunda dari Soekarno-Hatta. Rona kelelahan terlihat dari wajah cantiknya. Dan aku tak berniat membuatnya semakin lelah. Memang sepeninggal ayah, beliaulah yang menanggung hidup kami sekeluarga. Mengurus perkebunan kelapa sawit warisan kakek di selatan Sumatera.
***
"Bundaaa ... "
Abang menghambur ke pelukan Bunda. Cukup lama mereka berpelukan. Tangis mereka pecah. Aku berdiri mematung. Mataku pun berkaca-kaca.
"Gak papa, Opik! Bunda akan mengajukan banding." Bunda melepas dekapannya dan mengusap airmata di pipi abang.
"Opik gak bunuh Ayah, Opik gak mau dipenjara." suara Abang parau.
"Iya ... Opik gak salah, kok! Opik gak akan dipenjara." Bunda coba menenangkan.
"Opik takut, Opik takut Ayah marah. Opik sayang Ayah. Opik ... "
Bunda kembali mendekap abang.
"Olif! Sini, Nak!" bunda memintaku mendekat. Aku pun menghampiri mereka. Merentangkan tanganku, memeluk mereka berdua. Kami pun menangis.
Maafkan aku, batinku. Aku yang salah. Abang Opik tak bersalah. Memang dia sangat menyayangi ayah. Tapi mengapa ayah membencinya? Apakah karena abang punya keterbelakangan mental? Aku tak mau ayah hanya menyayangiku. Ini tak adil! Aku benci ayah. Aku benci ketika bunda pergi, aku harus menjadi pelampiasan nafsunya.
Maafkan aku, Bang! Aku membuatmu menjadi tersangka.
Jumlah: 234 kata.
40 komentar
Jadi kau sekarang menjadi perempuan bang, sehingga kau menjadi pelampisan nafsu ayahmu?
BalasHapusHalo, Ma'e Diandra! Kamana waè kok baru methungul? Adakah elo gak tau gue kangen elo sa'lempohè? Etapi analisa Ma'e salah! Diwaca maning, eaaaa ... :-P
HapusMaksudku Olif itu perempuan, dan Ia yang bunuh ayahnya kan? (*maksud : Kau sekarang menjadi perempuan bang -> itu candaanku bahwa dalam ceritamu ini si Aku disini sebagai perempuan bukan laki2, gitu! Bukan jadi transgender)
HapusApa analisaku salah?
Well! Itu baru bener! Gud analisalah! Ma'e emang ya'e! Hehe..
Hapuswuih.... idenya mantap
BalasHapusThanks, Jam! ^_^
HapusAkhy..
BalasHapusYkha ...
HapusMmmm....aku masih blom mudeng nih Sak..
BalasHapusWew! Mimin Orin gak mudeng ea? Kalo gitu musti buru2 diremake, nih! :-)
Hapusmasih bingung juga maksudnya apa ya bang...
BalasHapusUdah direvisi, biar lebih bisa dipahamin! Hehe..
Hapusgk paham.., ujung2 ko ada pelampiasan nafsu... *smile
BalasHapusCoba dibaca lagi, Sob! :-) pasti ngerti ... *smile
Hapusayak opic dah mati ya?
HapusYups! Bener bgt! Hehe..
Hapuslalu kalimat setelahx ini makdx apa?
Hapus"Opik takut, Opik takut Ayah marah
emang org mati bs marah ya? *smile
mf bnyk nanya.., maklum lah sy bukan anak sastra.., maklum jg lama sj gk kemari.., ,sekali datng langsung komen yg bnyk hehe..
Hehe, good question! Kan yg ngomong orang dg keterbelakangan mental? Hehe..
HapusOlif ki lanang po wedok?
BalasHapusMmmm ... Mbuh yo! Jareku sih wedok, Kang! Mbuh nek tanggamu jenengé Olifianto? Bhahaha
HapusBapake olif jenenge Andi, yo? :D
HapusBhahaha, baru tau dia! :-D
HapusMbok gawe cerito sing bahas ttg spionase2 ngunu, Kang. Opo ttg alien, opo ttg scifi ngunu. :D
BalasHapusWah! Nek iku kan keahlianmu! Gaweo tak merguru aku! Hohoho
HapusHadooh... Si bapak nih kurang kerjaan :(
BalasHapusSi Bapak laper! Bhahaha
Hapussekali ini agak gak mudeng nih..itu ayah tirinya ya..??
BalasHapussoalnya kalimat paling atas, ayahnya udh meninggal...
Ayah apa aja boleh! Kalo nakal ya sikat ajah! Hehe..
Hapuslho, ko pake nafsu @bingung gueh bro
BalasHapusMakan kalo gak pake nafsu gak kenyang, Mon! Bhahaha
Hapusini cerita bersambung atau apa yah bang ?? heheh
BalasHapusGak bersambung, kok! Ya, udah cuma segitu aja. :-)
Hapusaku masih belum mengerti apa maksud ceritanya. penutup kisah justru bikin bingung.... :|
BalasHapusHo-oh, banyak yg bingung, kok! Berarti eksekusi ending gue gatot! Hiks. ;-(
Hapuswah kayaknya adminnya jago kode HTML nih,,, :D eh boleh tanya nggak? cara bikin "Jumlah kata" di bawah postingan itu gimana gan?
BalasHapusJago apaan? Sok jago sih iya .. Hehe, jumlah kata tuh bukan skrip, kok! Ya di itung aja jumlah katanya brp? Di word bisa, online juga ada. :-)
Hapuskasihan... (mengasihani opik dan olif)
BalasHapusIya! Kasian.. Kasian... Kasian.. ;-(
Hapuscerita yang sungguh menyayat hati...tinggallah pasrah danberserah diri kepada_NYA...semogasegera diberikan jalan yang terbaik untuk seluruh keluarganya....aaaamiiiin
BalasHapusAamiin ya Allah ... ^_^
Hapus