Maghvira & Bintang Jatuh

Mei 29, 2014

"Ketika melihat bintang jatuh, aku hanya ingin Tuhan memberi kelancaran atas apa yang aku rintis. Sebuah kedai kopi kecil bertema astrologi yang dindingnya penuh dengan foto-foto hasil jepretan kamera teleskopku. Ada foto gerhana bulan, komet berekor, cincin saturnus, venus sabit, planet merah, aurora borealis, rasi bintang aries dan benda-benda angkasa lainnya di galaksi bima sakti."

Tersenyum. Paling tidak hanya itu yang mampu kau lakukan saat mendengar suatu impian terucap dari seseorang di dekatmu. Begitupun aku. Pasti dia akan mengira bahwa aku turut mengamini keinginannya itu. Walaupun mustahil, apalagi jika dibalut dengan mitologi kuno semacam make a wish kala bintang jatuh dan sebagainya.

"Fa ... "

"Iya, Vir."

Kuputar kepalaku sembilan puluh derajat. Memandangi Maghvira yang terlentang di sampingku. Sementara matanya masih melempar pandang ke hamparan bintang yang terasa begitu dekat.

"Bagaimana kalau semua orang yang sudah tak ada di kehidupan kita berubah menjadi bintang di langit?" Maghvira menoleh padaku, wajah kami berhadapan.

"Pastinya akan mudah kalau kamu merindukan mereka. Tinggal tunggu gelap dan mereka siap dijumpai di sana!" jawabku sambil menunjuk ke atas.

"Orang jaman dulu mengucapkan permintaan saat mereka melihat bintang jatuh, kemudian pada siapa aku meminta agar aku bisa melihat bintang jatuh di puncak ini?"

"Kujanjikan bintang jatuh paling indah jika kamu mau menemani hari-hariku menanti air surut."

Dalam lima dasawarsa terakhir ini, tinggi cairan gletser telah naik setinggi beberapa kilometer di atas permukaan laut. Menenggelamkan hampir semua kepulauan dan hanya menyisakan puncak-puncak tertinggi yang kini didiami oleh satu dua juta manusia Indonesia terakhir.

"Lihat itu!" seruku sambil menunjuk sekelebat cahaya yang turun di cakrawala.

Maghvira mendongak ke arah yang kutunjuk. Kemudian lekas memejamkan mata seperti sedang berdoa.

"Apa yang kamu minta?" tanyaku.

"Aku meminta agar ada orang yang mau menjadi temanku sampai air ini surut bahkan selamanya! Dan itu langsung terkabulkan," jawabnya sambil menatapku mesra.

***

Jumlah: 295 kata | Untuk prompt #51: MFF !

You Might Also Like

12 komentar

  1. So sweet...
    Deh...Ending nya ... :)

    BalasHapus
  2. aq ingin jd bintang jatuh, tp jatuhx ke dlm palung hatimu *lebay :)

    BalasHapus
  3. wah romantis banget ceritanya.........jadi ngebayangin sepuluh tahun silam hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tp skarang tetep romantis kayak sepuluh tahun silam, kan? Hehehe

      Hapus
  4. sik asiiik... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sik asik kenal dirimu ...
      Hohoho

      Hapus
  5. so sweet kayak aku, ga boleh kayak kamu! :p

    BalasHapus