Angsa Hitam

Februari 05, 2016


Prompt #101 MFF

“Aku bukan aktor, Lex! Aku hanya seorang penari! Aku juga bukan orang dengan kepribadian ganda. Bagaimana aku bisa memasukkan karakter lain pada diriku yang sebenarnya?” sergahku.

“Tapi itulah totalitas! Dan itu yang harus kaulakukan kalau kau ingin menjadi pemeran utama dalam Swan Lake!” hardik Alek, sang Sutradara lakon baletku.

Padahal aku telah rela melakukan apa saja demi mendapatkan peran itu. Termasuk menari bersamanya malam itu.

“Kau begitu anggun dan menawan sebagai angsa putih yang rapuh, tapi kurang binal dan menggoda sebagai angsa hitam yang jahat.” Bahkan aku pasrah saja saat Alex mulai menjamah kerapuhanku.

“Bukan hanya angsa putih yang harus diperankan, angsa hitam pun harus dihidupkan dengan sempurna ... “ bisiknya di telingaku.

***

Aku tergelincir pada putaran ke-18 fouettés. Latihanku menjadi semakin kacau. Tidak fokus. Dan berantakan. Aku sangat menginginkan peran itu. Tapi sekarang aku malah terbaring di ranjang putih ini.

“Oh, Serina sayang ... apa yang terjadi padamu?” tanya Alex sambil serta-merta memeluk dan menciumi bibirku.

PRAAANNGGG!

“A ... a ... akhirnya angsa hitammu keluar ju ... juga ... “ katanya lagi sesaat sebelum ia roboh karena hantaman vas bunga yang kuraih dari meja.

185 Kata

*Dalam pertunjukan balet Swan Lake, angsa putih dan angsa hitam diperanin ama orang yang sama. Tentunya ada perbedaan kutub antara angsa putih dan angsa hitam. Angsa putih merupakan representasi dari kerapuhan, kecantikan, perlu perlindungan. Sedang angsa hitam merupakan representasi dari menggoda, kedengkian, kejahatan. Kedua kutub peran tersebut musti bisa diejawantahkan dalam gerakan dan penghayatan.

*Terinspirasi dari film yang berjudul "Black Swan" yang dibintangin ama Natalie Portman.

You Might Also Like

4 komentar