Assalamu 'alaikum, Sobat! Jum'at ini kiranya menjadi istimewa buat sebagian orang. Tanggal merah menurut kalender masehi. Di mana umat Nasrani ngerayain wafatnya Isa Al Masih . Weekend panjang buat pegawai negeri. Hari yang mulia buat umat Islam. Dan hari yang mistis buat sebagian yang laen karna Jum'at ini adalah Jum'at Kliwon.

Di Batang, Jawa Tengah. Ada pondok pesantren yang bernama Nurul Dholam [diambil dari nama sebuah kitab, secara harfiah artinya, "Cahaya Kesesatan"] yang diasuh oleh Kiai Shohibin. Salah satu santrinya bilang kalo Kiai Shohibin gak punya guru nyata. Tapi dibimbing langsung oleh Sunan Kalijaga, Imam Ghazali, Syaikh Athoillah (penulis kitab Al-Hikam), dan Ki Ageng Penatas Angin. Setiap malam Jumat Kliwon, santri disuruh bertobat dengan cara berguling-guling di tengah kebun yang gelap sambil bugil atau cuma pake celana dalam aja. Ini ditujuin biar santri ngerasa hina di hadapan Allah. Ada yang minat?

Kita tau di Indonesia sering dibikin geger ama aliran sejenis yang ngeresahin masyarakat. Bisa dibilang kalo itu adalah aliran sesat. Dan kali ini gue bakal ngeresensi Kitab Al-Farqu Baina Al-Firoq (Perbedaan di antara Aliran-aliran). Sebuah kitab yang nelusurin dan ngejelasin secara ringkas dan padat tentang aliran-aliran teologi dalam Islam. Kitab ini adalah karya Abu Mashur Abd Al-Qahir bin Thahir bin Muhammad bin Abdullah Al-Baghdadi At-Tamimi Al-Isfirayaini [wafat 429 H/1037 M] yang lebih dikenal pake nama Al-Baghdadi. Kitab Al-Baghdadi ini lahir sebagai jawaban atas pertanyaan tentang makna prediksi Nabi bahwa bakalan ada keterpecahan di antara umatnya (iftiraq al- ummah) jadi 73 sekte dan cuma satu yang selamat. Gue gak nulisin haditsnya di sini karna ±15 hadits yang diriwayatin ama 14 imam ahli hadits dari kalangan Sahabat Nabi. Tapi isinya tetep sama: 73 golongan, 1 selamat! Dan pertanyaan mutlaknya adalah siapa 1 yang selamat itu? Kita? Atau bukan?



Al-Baghdadi ngebagi kitab 376 hlm. ini dalam 5 bab:

1. Ngejelasin tentang tranmisi (sanad) hadits pecahnya umat menjadi 73 sekte.
Di mana kayak gue tulis di atas, ada ±15 hadits dan 14 perawi di antaranya: Anas bin Malik, Abu Hurairah, Abu Darda, Jabir, Abu Sa’id al-Khudri, Ubay bin Ka’b, Abdullah bin Amr bin Al-Ash, Abu Umamah, dan Watsilah bin al-Asyfa'. [hlm 16-17]

2. Ngejelasin secara global tentang sebab terjadinya perpecahan umat.
Menurut Al-Baghdadi, perpecahan umat udah terjadi sejak wafatnya Rasulullah. Sebagian ada yang bilang Rasul telah wafat, ada yang bilang Rasul diangkat oleh Allah ke langit. Perselisihan ini pun diselesein oleh Abu Bakar dengan kata-katanya yang terkenal:

"Man kana ya'budu muhammadan fa inna muhammadan qad mata wa man kana ya'budu rabba muhammad fa innahu hayyun la yamut"

(Barang siapa yang nyembah Muhammad maka sesungguhnya ia telah wafat, dan barang siapa yang nyembah Tuhannya Muhammad maka sesungguhnya Dia adalah Dzat Yang Maha Hidup dan gak bakal pernah mati) [hlm. 25]

3. Pandangan sekte sesat dan ngejelasin kekeliruan mereka.
Di antaranya adalah pandangan sekte Rafidhah, Khawarij, Mu'tazilah, Qadariyah, Murji'ah, Najjariyyah, dll. Pada bab ini Al-Baghdadi ngejelasin aliran sempalan dari sekte-sekte tsb secara ringkas dan padat sehingga pembaca gampang buat mengkajinya.

4. Ngejelasin sekte yang berafiliasi pada Islam tapi bukan dari Islam.
Dalam bab ini Al-Baghdadi mengurai lagi perbedaan para teolog Islam (mutakallimin) tentang siapa yang disebut sebagai umat Islam. Salah satu sekte yang dianggep berafiliasi pada Islam tapi sebenarnya bukan Islam adalah Saba'iyyah, yaitu pengikut Abdullah bin Saba yang nganggep sahabat Ali bin Abi Tholib sebagai nabi. Gak puas sampe di sini aja, tapi ia malah makin jauh mengkultuskan sahabat Ali dengan nganggap Ali sebagai Tuhan. [hlm. 335]

5. Ngejelasin tentang sekte yang selamat.
Yaitu tentang pandangan mereka terhadap Sang Pencipta alam semesta dan sifat-sifat dzatiyah-Nya. [hlm. 337]

Kitab ini udah berjasa banget karna udah berhasil dengan baik ngegambarin pergolakan dan pemikiran teologis pada masa itu. Mengenai akidah yang sangat penting dalam kitab ini adalah tentang akidah Sunni saat ditanya, "Di mana Allah?"

"Allah Maujud Bi Laa Makaan/ Allah Itu Ada Dan Tanpa Tempat."

Buat elo yang lagi liburan, met weeked aja deh! Happy Blogging 'n Keep On Fire!

Wassalaam...