Berita, Cerita dan Derita: Penyadapan
November 28, 2013
Assalaamu 'alaikum, Sobat! Kali ini gue pengen serius, karna ada yang ngeritik tentang gaya bahasa gue. So, kalo elo mau ngasih komen atau tanggapan, gue harap elo juga serius. Pertama-tama gue pengen nanggepin berita tentang skandal penyadapan yang baru-baru ini rame diobrolin. Lagi-lagi gue serius, karna ini terkait ama pertahanan dan keamanan republik. Masa' disadap? Emangnya pohon karet? Gak, gak, gue gak lagi pengen ngelucu. Ini serius!
Kedua, ini cerita tentang gue yang sempet jadi salah satu anggota intelijen perkebunan karet bagian sadap-menyadap. Pohon karet basah adalah superkonduktor. Dengan software interseptik berkekuatan 76 megagaretz yang diplug-in ke ujung keratan batang yang disadap, markas bisa nangkep frekuensi pesawat radio, sinyal-sinyal gadget, bahkan petir. Kode agen gue adalah 121. Elo tau kenapa 121? Karna 121 adalah ...
KRIIIIINNGGG ... !
(Sori, Sob! Ada yang nelpon, gue angkat dulu ea ... )
"Lapor, Pak!"
"Halluww! Nie cp ea?"
"Agen 144, Pak!"
"Ag3N ph4? Dp3Th nUm 4qhU dRm4n@ ?
(n!e zmz ph4 n3lp, s3ch? Knp4 jD! 4L4y k3k g!Nie?)
"Paijo, Pak! Kode agen 144! Pa-i-jo! Pe-a-i-je-o!"
"Oo ... Elo, Jo! Suara lo gak jelas. Putus-putus ... "
"Bukan putus-putus, Pak! Barusan tadi saya mengeja nama saya."
"Oke! Udah jelas suaranya, Jo! Ada laporan apa?"
(hadeuwhhh ... )
"Sudah dikonfirmasi, Pak! Target Vicky Prasetyo itu hanya pengalihan. Sasaran utama mereka adalah pemerintahan. Mereka akan menyadap keluarga RI 1,"
"Ya, mungkin mereka gak mudeng ama bahasa intelek si Vicky itu!"
"Itu motif penyadapan, Pak! Mereka ingin tahu perkembangan kosakata Bahasa Indonesia(BI), karena hampir 80% sekolah-sekolah mereka memberikan pelajaran BI. Dan BI ini jadi mapel favorit di kalangan siswa."
"Agen 144! Bisakah elo jelasin pake gaya bahasa sehari-hari? Biar gampang gue ngerti?"
"Woles, Brooo ... "
"Eh, elo bilang tadi RI 1? Elo yakin, Jo?"
"Positif, Bro! Di hadapan gue udah ada blueprint denah Startubruck Cafe lengkap ama posisi penjaga dan kamera CCTV. Juga detil letak alat sadap … "
"Jo, lo ngapain malah di kafe?"
"Jyaaahh! Sori, Bro! Ini kenapa malah salah print, sih? E, e, itu tadi pas gue mampir ngopi di sana."
(agen payah!)
"Trus sekarang elo dimana?"
"Sekarang gue di dalem WC di kediaman RI 1!"
"Oke, deh! Terserah elo mau dimana aja. Gimana situasi di lokasi?"
"Kebetulan si Bapak lagi keluar, trus si Ibu nelpon si Bapak di dalem WC sebelah gue. Dan gue berhasil menyadap pembicaraan mereka!"
"Agen dodol! Itu namanya bukan nyadap tapi nguping! Huft. Oke, oke, apa yang elu denger?"
"Si Ibu bilang gini: Pak, jangan lupa beli pempek kapal selam 20 ya, buat temen ngopi. Belinya di Mbok Rusiyem aja, itu lho sebelahnya Bakmi Suroboyo yang deket ama Kedubes Australia. Pesenin juga sate granat wedhus buat nanti malam dan bakso bom buat anak-anak!"
(sambil ketawa gue nunggu isi percakapan itu keluar dari mesin fax)
"Ckckck ... Apa untungnya menyadap gaya bahasa si Ibu yang gak mutu kayak gini? Bhahaha ... "
(laporan dari agen 144 alias Paijo pun selesai, kemudian gue menghampiri agen 169 alias si Enenk Clalu Cmungudh di ruang peretas)
"Gimana, Nenk? Apakah elo udah bisa ngeretas sistem lalu lintas pesan badan intelijen mereka?"
"Wah! Gawat, Brur! Kode merah level lima! Republik dalam bahaya! Emang bener gini percakapan yang berhasil mereka sadap?"
(print out)
Very urgent report!
To whom it may concern, specifically Prime Minister house of representatives and Minister of Defense:
Indonesia is planning to buy 20 highclass Submarine from Russia. They will be stationed in Surabaya Navy Port for quick deployment to attack Australia. It also prepare the grenades to implement tactical raid and bombs to kill our children!
Head of Australian Intelligent Agency.
***
Sebenernya gue pengen ketawa lagi, tapi batal setelah ngebayangin apa yang bakal terjadi walopun ini cuma kesalahpahaman bahasa. Sedangkan orang di jalan aja bisa saling pukul gara-gara masalah sepele. Apalagi ini menyangkut 2 negara yang nantinya bakal berakibat pada derita seluruh rakyat.
Tapi apapun motifnya, kekepoan mereka ampe maen sadap segala itu tetep gak bisa dibenarkan. Ini serius! (eh, gue keliatan serius gak, sih?)
Happy Blogging 'n Keep On Fire!
Wassalaam ... :-)
Kedua, ini cerita tentang gue yang sempet jadi salah satu anggota intelijen perkebunan karet bagian sadap-menyadap. Pohon karet basah adalah superkonduktor. Dengan software interseptik berkekuatan 76 megagaretz yang diplug-in ke ujung keratan batang yang disadap, markas bisa nangkep frekuensi pesawat radio, sinyal-sinyal gadget, bahkan petir. Kode agen gue adalah 121. Elo tau kenapa 121? Karna 121 adalah ...
KRIIIIINNGGG ... !
(Sori, Sob! Ada yang nelpon, gue angkat dulu ea ... )
"Lapor, Pak!"
"Halluww! Nie cp ea?"
"Agen 144, Pak!"
"Ag3N ph4? Dp3Th nUm 4qhU dRm4n@ ?
(n!e zmz ph4 n3lp, s3ch? Knp4 jD! 4L4y k3k g!Nie?)
"Paijo, Pak! Kode agen 144! Pa-i-jo! Pe-a-i-je-o!"
"Oo ... Elo, Jo! Suara lo gak jelas. Putus-putus ... "
"Bukan putus-putus, Pak! Barusan tadi saya mengeja nama saya."
"Oke! Udah jelas suaranya, Jo! Ada laporan apa?"
(hadeuwhhh ... )
"Sudah dikonfirmasi, Pak! Target Vicky Prasetyo itu hanya pengalihan. Sasaran utama mereka adalah pemerintahan. Mereka akan menyadap keluarga RI 1,"
"Ya, mungkin mereka gak mudeng ama bahasa intelek si Vicky itu!"
"Itu motif penyadapan, Pak! Mereka ingin tahu perkembangan kosakata Bahasa Indonesia(BI), karena hampir 80% sekolah-sekolah mereka memberikan pelajaran BI. Dan BI ini jadi mapel favorit di kalangan siswa."
"Agen 144! Bisakah elo jelasin pake gaya bahasa sehari-hari? Biar gampang gue ngerti?"
"Woles, Brooo ... "
"Eh, elo bilang tadi RI 1? Elo yakin, Jo?"
"Positif, Bro! Di hadapan gue udah ada blueprint denah Startubruck Cafe lengkap ama posisi penjaga dan kamera CCTV. Juga detil letak alat sadap … "
"Jo, lo ngapain malah di kafe?"
"Jyaaahh! Sori, Bro! Ini kenapa malah salah print, sih? E, e, itu tadi pas gue mampir ngopi di sana."
(agen payah!)
"Trus sekarang elo dimana?"
"Sekarang gue di dalem WC di kediaman RI 1!"
"Oke, deh! Terserah elo mau dimana aja. Gimana situasi di lokasi?"
"Kebetulan si Bapak lagi keluar, trus si Ibu nelpon si Bapak di dalem WC sebelah gue. Dan gue berhasil menyadap pembicaraan mereka!"
"Agen dodol! Itu namanya bukan nyadap tapi nguping! Huft. Oke, oke, apa yang elu denger?"
"Si Ibu bilang gini: Pak, jangan lupa beli pempek kapal selam 20 ya, buat temen ngopi. Belinya di Mbok Rusiyem aja, itu lho sebelahnya Bakmi Suroboyo yang deket ama Kedubes Australia. Pesenin juga sate granat wedhus buat nanti malam dan bakso bom buat anak-anak!"
(sambil ketawa gue nunggu isi percakapan itu keluar dari mesin fax)
"Ckckck ... Apa untungnya menyadap gaya bahasa si Ibu yang gak mutu kayak gini? Bhahaha ... "
(laporan dari agen 144 alias Paijo pun selesai, kemudian gue menghampiri agen 169 alias si Enenk Clalu Cmungudh di ruang peretas)
"Gimana, Nenk? Apakah elo udah bisa ngeretas sistem lalu lintas pesan badan intelijen mereka?"
"Wah! Gawat, Brur! Kode merah level lima! Republik dalam bahaya! Emang bener gini percakapan yang berhasil mereka sadap?"
(print out)
Very urgent report!
To whom it may concern, specifically Prime Minister house of representatives and Minister of Defense:
Indonesia is planning to buy 20 highclass Submarine from Russia. They will be stationed in Surabaya Navy Port for quick deployment to attack Australia. It also prepare the grenades to implement tactical raid and bombs to kill our children!
Head of Australian Intelligent Agency.
***
Sebenernya gue pengen ketawa lagi, tapi batal setelah ngebayangin apa yang bakal terjadi walopun ini cuma kesalahpahaman bahasa. Sedangkan orang di jalan aja bisa saling pukul gara-gara masalah sepele. Apalagi ini menyangkut 2 negara yang nantinya bakal berakibat pada derita seluruh rakyat.
Tapi apapun motifnya, kekepoan mereka ampe maen sadap segala itu tetep gak bisa dibenarkan. Ini serius! (eh, gue keliatan serius gak, sih?)
Happy Blogging 'n Keep On Fire!
Wassalaam ... :-)
16 komentar
wkwkwkwk... kayanya betul sob, pak presiden lebih pinter dari orang lain, telpon hanya digunakan untuk pribadi. Jarang sekali untuk keperluan pemerintah :)
BalasHapustapi harga diri tetap harga diri, penyadapan memang tak layak dilakukan kepada kita!
Bener bgt, Kang! Harga diri adalah harga mati! *eh #bingung ama kalimat sendiri. >_<
HapusOo... nyang serius tu kaya' gini tow... lha nyang duarius kaya' apa brow?? wkwkwk
BalasHapusLha yo tambah ora karuan! Bhahaha :-D
Hapuspenyadapan hanya dibenarkan kepada pohon karet, bukan telepon orang
BalasHapus:D
100 dollar buat Bang Jampang! XD
Hapusmasih keliatan alay-nya sak..
BalasHapustapi gak papa sih mungkin itu ciri khas elo, karakter elo..
gue sih hanya berharap elo bisa bahagia disana, menjadi diri elo sendiri..
Sori, Dab! Gue emang alay, kok! Dan sebenernya gue emang gak punya ciri khas apalagi karakter. Dan insya Allah gue bahagia ama diri gue yang kayak gini ... ^_^
Hapuswis tauuuuuuuu..........
BalasHapusBhahaha :-D
Hapusooh jadi cuma salah paham aja tho yaaa..
BalasHapusYa tho eaaaa? ;-)
HapusHehe...yg di sadap sama yg hobi nyadap..kalo tau ini...mesti cengar cengir di pojokan :D
BalasHapusYg suka di pojokan biasanya jadi sasaran empuk penyadapan, lhoh! Hehe..
Hapuswew, terja lo belum bisa gw kasih jempol bray, soalnya laporan soal penyadapan karung goni gw yang terbaru blm ada dari lo, jadi gw tunggu report nya, jelas !!!
BalasHapusWadoh! Karung goni yg mana lagi nih, Bos? Kayaknya semua karung udah saya cuci? *ckckck
Hapus