Pekan Kondom Nasional: Legalisasi Seks Bebas
November 30, 2013
Assalaamu 'alaikum, Sobat! Perasaan weekend kemaren gue baru aja ngisi lapak, eh sekarang udah weekend lagi! Xixixi, mungkin lama-lama ni lapak bisa jadi tabloid mingguan yang update seminggu sekali. :-)
Berita
Di tempat gue, hari ini adalah hari terakhir di bulan November. Gak tau di tempat elo, mungkin beda? Besok atau lusa berarti udah masuk tanggal 1 Desember, yang diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia. Sejak tahun 2007, pemerintah melalui Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) bareng ama Yayasan DKT Indonesia (DKT kepanjangannya apa, sih?) dan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) selalu ngadain seminggu penuh kondom yang biasa digelar setiap tanggal 1-7 Desember. Acara ini disebut Pekan Kondom Nasional (PKN) yang ngusung tema "Protect Yourself, Protect Your Partner." Sebenernya ini merupakan wujud kepedulian terhadap HIV/AIDS, tapi malah jadi acara bagi-bagi kondom gratis.
Cerita
Jadi ceritanya, program kondomisasi ini mulai gencar sejak era Menkes Nafsiyah Mboi. Alesannya, kalo gak ada program terobosan dalam penanggulangan AIDS, maka pada tahun 2025 bakal ada 1,8 juta lebih orang yang terinfeksi AIDS. Salah satu caranya adalah dengan adanya program kondomisasi ini.
Awalnya program ini dijalanin dengan pembagian kondom kepada para pelaku seks berisiko tinggi, yaitu perempuan pekerja seks dan para pria langganannya. Tapi kemudian pemerintah juga memperluas program ini ke kalangan remaja. Alesannya, dengan mempermudah akses remaja buat ngedapetin kondom, diharapin bisa menekan angka aborsi dan kehamilan yang gak diinginkan.
Derita
Gue pikir program ini sama sekali gak nyelesein apa-apa. Akar masalahnya bukan gak pake kondom, tapi perilaku seks bebasnya itu lho! Kampanye penggunaan kondom buat para pelaku seks, seolah-olah bilang, "silahkan pada ngelakuin seks berisiko, asal pake kondom ea ... "
Seks berisiko adalah kegiatan seks yang bukan ama istri/suami. Maka kampanye kondom sama artinya kayak bilang, "silahkan ngelakuin zina, seks bebas atau free sex asal pake kondom." Ya, gak lebay kiranya kalo gue bilang program kondomisasi ini menyeponsori free sex. Itu berarti sama aja pemerintah yang melegalkan seks bebas.
Gue gak pengen ngebahas tentang adanya insiden kondom bocor atau virus HIV yang berukuran 1/250 mikron gampang aja keluar masuk pori-pori kondom yang besarnya 1/6 mikron saat dipake. Tapi gue pengen bilang kalo dengan adanya program ini, para pelaku seks bebas malah tambah subur dan merajalela. Seolah-olah mereka dapet pembenaran. Toh, yang penting dilakuin dengan aman (pake kondom), pikir mereka.
Fakta
" ... tidaklah tampak perzinaan pada suatu kaum ampe mereka berani ngelakuin terang-terangan, kecuali bakal nyebar di tengah mereka penyakit tho'un dan penyakit-penyakit yang belom pernah nimpa umat-umat yang telah lalu ... " (HR. Ibnu Majah, Al-Hakim dan Al-Baihaqi)
Secara langsung atau gak langsung, program ini bermotif bisnis. Siapa lagi yang bakal ngeruk banyak untung kalo bukan pebisnis kondom?
Program ini bakal ngelanggengin dan nyuburin praktek prostitusi dan perzinaan. Kondomisasi juga mengandung muatan kapitalis yang nguntungin segelintir orang dengan cara ngorbanin moral publik.
Ah, enaknya mereka yang lagi getol-getolnya pacaran, trus pegang-pegangan, trus ... Huft! Kayak gak punya agama ajah! Emangnya kalo pemerintah ngelegalin, agama ngijinin? Agama manapun juga gak ada yang ngajarin umatnya buat seks bebas.
Udah, deh! Entar gue diciduk gara-gara gue mencemarkan nama baik pemerintah. Pokoknya, "Protect Yourself and Your Family from Hell!" aja deh! :-)
Happy Blogging 'n Keep On Fire!
Wassalaam ... ;-)
*Referensi: Buletin AL-ISLAM yang gue dapet pas Jum'atan kemaren.
Berita
Di tempat gue, hari ini adalah hari terakhir di bulan November. Gak tau di tempat elo, mungkin beda? Besok atau lusa berarti udah masuk tanggal 1 Desember, yang diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia. Sejak tahun 2007, pemerintah melalui Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) bareng ama Yayasan DKT Indonesia (DKT kepanjangannya apa, sih?) dan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) selalu ngadain seminggu penuh kondom yang biasa digelar setiap tanggal 1-7 Desember. Acara ini disebut Pekan Kondom Nasional (PKN) yang ngusung tema "Protect Yourself, Protect Your Partner." Sebenernya ini merupakan wujud kepedulian terhadap HIV/AIDS, tapi malah jadi acara bagi-bagi kondom gratis.
Cerita
Jadi ceritanya, program kondomisasi ini mulai gencar sejak era Menkes Nafsiyah Mboi. Alesannya, kalo gak ada program terobosan dalam penanggulangan AIDS, maka pada tahun 2025 bakal ada 1,8 juta lebih orang yang terinfeksi AIDS. Salah satu caranya adalah dengan adanya program kondomisasi ini.
Awalnya program ini dijalanin dengan pembagian kondom kepada para pelaku seks berisiko tinggi, yaitu perempuan pekerja seks dan para pria langganannya. Tapi kemudian pemerintah juga memperluas program ini ke kalangan remaja. Alesannya, dengan mempermudah akses remaja buat ngedapetin kondom, diharapin bisa menekan angka aborsi dan kehamilan yang gak diinginkan.
Derita
Gue pikir program ini sama sekali gak nyelesein apa-apa. Akar masalahnya bukan gak pake kondom, tapi perilaku seks bebasnya itu lho! Kampanye penggunaan kondom buat para pelaku seks, seolah-olah bilang, "silahkan pada ngelakuin seks berisiko, asal pake kondom ea ... "
Seks berisiko adalah kegiatan seks yang bukan ama istri/suami. Maka kampanye kondom sama artinya kayak bilang, "silahkan ngelakuin zina, seks bebas atau free sex asal pake kondom." Ya, gak lebay kiranya kalo gue bilang program kondomisasi ini menyeponsori free sex. Itu berarti sama aja pemerintah yang melegalkan seks bebas.
Gue gak pengen ngebahas tentang adanya insiden kondom bocor atau virus HIV yang berukuran 1/250 mikron gampang aja keluar masuk pori-pori kondom yang besarnya 1/6 mikron saat dipake. Tapi gue pengen bilang kalo dengan adanya program ini, para pelaku seks bebas malah tambah subur dan merajalela. Seolah-olah mereka dapet pembenaran. Toh, yang penting dilakuin dengan aman (pake kondom), pikir mereka.
Fakta
" ... tidaklah tampak perzinaan pada suatu kaum ampe mereka berani ngelakuin terang-terangan, kecuali bakal nyebar di tengah mereka penyakit tho'un dan penyakit-penyakit yang belom pernah nimpa umat-umat yang telah lalu ... " (HR. Ibnu Majah, Al-Hakim dan Al-Baihaqi)
Secara langsung atau gak langsung, program ini bermotif bisnis. Siapa lagi yang bakal ngeruk banyak untung kalo bukan pebisnis kondom?
Program ini bakal ngelanggengin dan nyuburin praktek prostitusi dan perzinaan. Kondomisasi juga mengandung muatan kapitalis yang nguntungin segelintir orang dengan cara ngorbanin moral publik.
Ah, enaknya mereka yang lagi getol-getolnya pacaran, trus pegang-pegangan, trus ... Huft! Kayak gak punya agama ajah! Emangnya kalo pemerintah ngelegalin, agama ngijinin? Agama manapun juga gak ada yang ngajarin umatnya buat seks bebas.
Udah, deh! Entar gue diciduk gara-gara gue mencemarkan nama baik pemerintah. Pokoknya, "Protect Yourself and Your Family from Hell!" aja deh! :-)
Happy Blogging 'n Keep On Fire!
Wassalaam ... ;-)
*Referensi: Buletin AL-ISLAM yang gue dapet pas Jum'atan kemaren.
23 komentar
wah makin gila aja dunia ini hohoho
BalasHapusBukan dunianya, tapi penghuninya! Bhahaha
Hapusbeginilah kalo program pemerintah dibuat dan dilakukan tanpa menggunakan agama sebagai tuntunannya, hanya mengandalkan kepintaran duniawi manusia yang terbatas, akhirnya output programnya bisa terlihat mulai dari iklannya yang seronok dan vulgar,
BalasHapusbelum lagi penyampaian yg blak2-an....
kalo begini sich bukannya mengurangi prilaku seks bebas...ini malahan menambah keingintahuan serta rasa penasaran untuk mencoba apa yg dimaksud dengan seks bebas, Naudzubillahimindzalik.......salam ;-)
Bener bgt, Bang! Mau dibawa kemana generasi muda bangsa ini? Huhuhu, *miris
HapusMenteri kesehatan yang bertanggung jawab dunia akherat tuh, gemes banget dengernya, ga bisa dibayangin jika kondom dibagi gratis, legalisasi seks bebas namanya...ancur..ancur..ancur negeri ini
BalasHapusMenteri juga gak bakal bertindak jauh kalo gak diokein ama presiden! Kalo gitu sikat juga dia! :-D
HapusCkkck....*berdecak kagum
BalasHapusKenapa, Cii? *ckckck
Hapussetuju sob sama semua tulisan di atas, politik, pendek akal, tidak agamis, sontoloyo memang. Perlikau orang yang patut dibersihkan bukan solusi salah yang diberlakukan.
BalasHapusbtw itu hadits baru denger pake bahasa gaul geto? :D
Nuhun, Kang! Sori, itu hadits, gue cuma liat teks arabnya aja, so artinya gue tarik sendiri. Hehe, moga berkenan. :-)
Hapustak ada kata lainn.. turunkan menteri itu ganti yg baruuu..
BalasHapusudah lma g main sini. artikel mingguannya ok banget cah
Makasih, Teteh! Hayu ah diturunkeun! Hohoho
Hapusudah makin aneh2 aja ya aksinya >.< gak dikaji dulu apa gimana sih ituu teh, haduuh..
BalasHapusmancing2 pendemo aja yak kaya gitu teh..
Yg aneh2 emang suka mancing demo ea? Au ah, gue pan bukan pendemo! ;-)
Hapustobat tobat tobat
BalasHapusTobat opo?
Hapusastaghfirullaaaaaaaaah :(
BalasHapushttp://jagadkawula.blogspot.com/2013/12/menyambut-hari-aids-dengan-pekan-kondom.html
Yups!
HapusItu dia...dimana letak solusinya coba...
BalasHapusHmmm... !
Dimana ea? Entahlah! >_<
Hapuswah tulisanmu yg ini keren sekali sak, straight to the head, langsung hajar aja bleeh..
BalasHapussiiip.. sangat menghajar opini yg diarahkan ke arah legalize free sex.
sebenernya sih emang gak legalize free sex, tapi efek samping ke arah sana lebih besar daripada efek positifnya..
teruslah menghajar opini opini yg gak nggenah gitu sak..
pabrik kondom tentu senang,
ABG yg doyan 3gp an juga senang dapat fasilitas gratis..
saya juga sebenarnya mau sih kalau dikasih gratisan, tapi liat liat mereknya apa dulu,
kalau mereknya abal-abal ya ogah masbroo..
eh gimana sih cara ngedapetinnya?
ketik REG (spasi) KONDOM, terus dikirimnya kemana?
Thanks buat apresiasinya, Dab! Sebenernya ini juga opini dari gue aja, para penggemar zina pasti bakal nyikat abis muka gue kalo ketemu! Bhahaha,
Hapuskenapa juga elo malah nanya ke gue gmn cara ngedapetin kondom gratis? Sono minta aja ama menkes! Gue kan gak pake kondom! XD