Inspiration Wherever Come From

September 09, 2014

A Memoar

Assalaamu 'alaikum, Guys! Don't ask about the title. I'm always bad at titles. Firstly, I am sorry that I virtually disappeared around here. Secondly, will you be able to forgive my disappearance if I tell you why disappeared? Kalo pada 300-an SM, Archimedes udah bikin kita puyeng ama rumus-rumus matematiknya. And then, pada akhir 1900-an M dan awal 2000-an M (berjarak sekitar 2250 tahun), Stephen Hawking maksa otak kita keblinger ama teori-teori penciptaan alam semestanya. Si Jenius ini expert dalam bidang cosmology dan quantum gravity, khususnya kajian tentang black hole. Katanya lubang hitam ini adalah pusat galaksi kita.

Atau jangan-jangan, black hole ini juga yang diliat ama Raja Khufu dan orang-orang Mesir pada 2000-an SM, yang mereka yakini sebagai surga dan ngedorong mereka buat ngebangun piramida sebagai jalan menuju ke sana. That's incredible! Isn't that amazing? I think so.

Siapa sih sebenernya si Hawking? Gimana sosok si Jenius ini? Dari bukunya A Memoar: My Brief History, kita bakalan takjub dan gak ngira kalo tau bahwa Hawking adalah penderita ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis), penyakit yang akhir-akhir jadi beken gara-gara gerakan ice bucket challenge-nya Jupe eh, maksudnya penyakit yang nyerang syaraf motorik ampe bikin Hawking ampir lumpuh total. Dia cuma bisa ngedipin matanya buat berkomunikasi ama dunia, nyampein pikiran-pikirannya.

Ada salah satu kalimat yang gue suka dari Stephen Hawking di buku ini:

"Ketika menghadapi kemungkinan mati muda, kita jadi sadar bahwa kehidupan itu layak dijalani dan ada banyak hal yang kita ingin lakukan." (hlm. 45)

Tentu aja ini tentang masa muda dan semangat yang pantang padam. Kemudian ada Lintang. Ya, Lintang temennya Ikal, sebuah nama yang langsung terlintas di otak gue kalo ngebaca para jenius dari belahan barat sana. Ada berapa Lintang yang kita punya? Apakah seandainya para Lintang ini punya kesempatan, mereka bisa ngeguncang dunia dengan pemikiran-pemikiran jenialnya dan gue yakin para pemuda ini gak kalah ama para jenius kelas dunia.

Lewat Andrea Hirata dengan tetralogi Laskar Pelangi-nya, gue banyak nemuin kejeniusan seorang Indonesia. Ampe gue berkesempatan dapet novel ketiganya, Edensor dari adik gue, Windu. Semangat masa muda, semangat juang pantang menyerah, itu yang nginspirasi gue.

Stephen Hawking 'n Andrea Hirata, dua orang jenius yang sukses ngambil hati gue. Ada satu lagi. Linkin Park, band rock yang gak sembarangan bikin lirik lagu. Selalu ada makna dalam lagu-lagunya yang menginspirasi. Misalnya lagu "The Mesengger", lagu ini berkisah tentang ngelawan keputusasaan dan ngejadiin cinta dari orang-orang di sekitar kita sebagai kekuatan buat bangkit. Dan masih banyak lagu-lagu lainnya.

So, c'mon Guys! Looking for your inspiration. 'coz inspirasi bisa dateng dari mana aja, kan? Happy Blogging 'n Keep On Fire!

Wassalaam ... :)

You Might Also Like

6 komentar

  1. bener banget, inspirasi bsia datang dari mana aja.

    BTW, pernah dapat inspirasi juga dari lagunya linkin park hingga jadi puisi meski belakang ternyata salah denger kalimatnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe, apalagi gue bisa jadi gak salah denger tapi salah muter lagunya ... :-)

      Hapus
  2. Yg lagi nyari inspirasi9/9/14 13:07

    Setuju... siapapun yg berinteraksi dg kita dapat menjadi sumber inspirasi kita.. dan, menurutku..kau salah satunya! :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. oh ya, Bu?

      apakah dari aku yg udah menginspirasimu?

      Hapus
  3. oh jadi yg mengambil hati kamu itu hawkins dan hirata?
    terus aku sdh gak ada lagi tempat di hati kamu?

    oke, cukup tau aja deh gw..

    BalasHapus
  4. aduh, kok jadi drama melankolis gini, sih? gue gak bermaksud gitu kok, Dab ...

    cup cup cup :-(

    BalasHapus